Padi itu semakin berisi, semakin merunduk. Begitulah filsafat yang dijalani Karolin Margret Natasa sebagai
anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) tidak banyak bicara
dibandingkan rekan-rekannya sesama anggota dewan yang gemar bermain
kata-kata agar sesering mungkin tampil di media massa.
Padahal kalau saja Karolin mau seperti
rekan-rekannya tidaklah sulit dilakukan. Secara perolehan suara, Karolin
peraih berada di urutan pertama perolehan suara secara nasional di
pemilu legislatif 2014 yakni 397.481 suara. Hebatnya lagi, dibandingkan
caleg-caleg lain, daerah pemilihan (Dapil) Karolin sangatlah luas yakni
se provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) meliputi Sambas, Bengkayang,
Pontianak, Landak, Kubu Raya, Ketapang, Sanggau, Sekadau, Sintang,
Kapuas Hulu, Kota Pontianak, Singkawang, Mempawah dan Kayong Utara.
Suatu capaian yang mengagumkan
dibandingkan pileg 2009 lalu, sebagai ‘new comer’ dipanggung
perpolitikan nasional mampu mengejutkan semua pihak dengan mengumpulkan
222.021 suara atau peringkat ketiga terbanyak nasional. Artinya, terjadi
penambahan sebanyak 175.460 suara hanya dalam waktu lima tahun. Padahal
mendapatkan satu suara saja “temehek-mehek” kata anak zaman sekarang.
Namun Karolin memilih jalan yang berbeda,
jalan yang sunyi. Karolin lebih memilih untuk tenggelam dalam
pekerjaannya sebagai anggota dewan yang ditugaskan oleh Partai Demokrasi
Indonesia (PDI Perjuangan) di Komisi IX membidangi kesehatan dan
ketenagakerjaan. Dan, mengunjungi konstituennya di saat reses tiba,
berkeliling ke 12 kabupaten dan 2 kota di Kalbar.
Saking sunyinya jalan yang dipilih,
Karolin bahkan “emoh” bersentuhan dengan dunia medsos, apakah itu
facebook, twitter, line, wee chat atau lainnya. Karolin lebih memilih
mendatangi dan langsung bertegur sapa dengan “saudara-saudara”-nya se
Kalbar dimana pun mereka berada, ketimbang menyapa melalui cuitan-cuitan
di akun-akun media sosial.
Sebuah pilihan ‘nyeleneh’ memang
terdengarnya. Di saat dunia komunikasi dengan segala kemajuan
teknologinya memanjakan penggunanya untuk saling berkomunikasi tanpa
mengenal lagi jarak dan waktu, Karolin justru memilih jalan
‘tradisional’ bertemu, bertatap muka, saling bersentuhan dan saling
mendengarkan.
Bayangkan untuk bertemu dengan langsung
dengan konstituennya, Karolin rela menghabiskan waktu berjam-jam
menembus perjalanan darat yang tak semuanya mulus. Perjalanan menuju
Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, membutuhkan waktu sekitar 16 jam atau
lebih tergantung kondisi cuaca, karena jarak yang ditempuh 814 Km dari
ibukota provinsi Pontianak.
Begitu juga bila bertemu dengan
konstituennya di Kabupaten Sintang, Karolin membutuhkan waktu sekitar 10
jam perjalanan darat untuk menebus 400 kilometer yang membentang dari
Pontianak. Jarak tempuh terdekat ke Kabupaten Kubu Raya atau Mempawah
hanya memakan wakru sekitar 1-2 jam perjalanan saja.
Walaupun secara ilmu komunikasi modern
dianggap membuang-buang waktu, tenaga dan biaya pada komunikasi tatap
muka, namun satu hal yang dilupakan yakni hubungan kekeluargaan,
persaudaran dan merasa dihargai menjadi fundamen dasarnya. Itu
dibuktikan dengan melonjaknya torehan suara Karolin pada dua kali pemilu
legislatif 2009-2014 dan 2014-2019.
Pileg 2014 lalu, Kabupaten Landak
dibuatnya jadi lautan merah. Jalan sunyi yang dipilihnya berbuah manis,
Karolin mendapat dukungan 128.674 suara dari total yang diperoleh PDI
Perjuangan saat itu 147.179 dengan jumlah suara sah 217.778. Atau, 59,1
persen masyarakat Landak memberi dukungan kepada Karolin. Sungguh
pencapaian yang menakjubkan, buah dari kerja keras dalam menjaga,
merawat dan memperbanyak konstituennya selama lima tahun. Jauh berbeda
dengan para politikus lain yang datang saat butuh, lalu hilang saat
tujuannya tercapai.
Bukankah sejatinya politikus memasang
laku seperti Karolin, milih jalan yang sunyi untuk bekerja dan bertemu
langung dengan konstituennya, bukan malah jadi selebritis dadakan di
media-media massa.
Satu hal lagi dengan dukungan yang begitu
besar dari masyarakat Kalbar kepada Karolin, tidaklah terlalu sulit
baginya untuk membaktikan dirinya untuk Kalbar tercinta. (*)
Karolin Margret Natasa, Karolin Margret Natasa, Karolin Natasha Margaret, Karolin Natasha, Karolin Natasya, Karolin Natasa Anggota DPR, Karolin Natasa, Karolin Natasha Margaret, Karolin Natasha Margareth.
Ingin Mengenal LEBIH DEKAT? Klik http://karolin.id
Ingin Mengenal LEBIH DEKAT? Klik http://karolin.id