Minggu, 14 Agustus 2016

Jalan Sunyi Karolin Margret Natasa 16 Jam Perjalanan Demi Konsituen


Padi itu semakin berisi, semakin merunduk. Begitulah filsafat yang dijalani Karolin Margret Natasa sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) tidak banyak bicara dibandingkan rekan-rekannya sesama anggota dewan yang gemar bermain kata-kata agar sesering mungkin tampil di media massa.
Padahal kalau saja Karolin mau seperti rekan-rekannya tidaklah sulit dilakukan. Secara perolehan suara, Karolin peraih berada di urutan pertama perolehan suara secara nasional di pemilu legislatif 2014 yakni 397.481 suara. Hebatnya lagi, dibandingkan caleg-caleg lain, daerah pemilihan (Dapil) Karolin sangatlah luas yakni se provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) meliputi Sambas, Bengkayang, Pontianak, Landak, Kubu Raya, Ketapang, Sanggau, Sekadau, Sintang, Kapuas Hulu, Kota Pontianak, Singkawang, Mempawah dan Kayong Utara.
Suatu capaian yang mengagumkan dibandingkan pileg 2009 lalu, sebagai ‘new comer’ dipanggung perpolitikan nasional mampu mengejutkan semua pihak dengan mengumpulkan 222.021 suara atau peringkat ketiga terbanyak nasional. Artinya, terjadi penambahan sebanyak 175.460 suara hanya dalam waktu lima tahun. Padahal mendapatkan satu suara saja “temehek-mehek” kata anak zaman sekarang.
Namun Karolin memilih jalan yang berbeda, jalan yang sunyi. Karolin lebih memilih untuk tenggelam dalam pekerjaannya sebagai anggota dewan yang ditugaskan oleh Partai Demokrasi Indonesia (PDI Perjuangan) di Komisi IX membidangi kesehatan dan ketenagakerjaan. Dan, mengunjungi konstituennya di saat reses tiba, berkeliling ke 12 kabupaten dan 2 kota di Kalbar.
Saking sunyinya jalan yang dipilih, Karolin bahkan “emoh” bersentuhan dengan dunia medsos, apakah itu facebook, twitter, line, wee chat atau lainnya. Karolin lebih memilih mendatangi dan langsung bertegur sapa dengan “saudara-saudara”-nya se Kalbar dimana pun mereka berada, ketimbang menyapa melalui cuitan-cuitan di akun-akun media sosial.
Sebuah pilihan ‘nyeleneh’ memang terdengarnya. Di saat dunia komunikasi dengan segala kemajuan teknologinya memanjakan penggunanya untuk saling berkomunikasi tanpa mengenal lagi jarak dan waktu, Karolin justru memilih jalan ‘tradisional’ bertemu, bertatap muka, saling bersentuhan dan saling mendengarkan.
Bayangkan untuk bertemu dengan langsung dengan konstituennya, Karolin rela menghabiskan waktu berjam-jam menembus perjalanan darat yang tak semuanya mulus. Perjalanan menuju Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, membutuhkan waktu sekitar 16 jam atau lebih tergantung kondisi cuaca, karena jarak yang ditempuh 814 Km dari ibukota provinsi Pontianak.
Begitu juga bila bertemu dengan konstituennya di Kabupaten Sintang, Karolin membutuhkan waktu sekitar 10 jam perjalanan darat untuk menebus 400 kilometer yang membentang dari Pontianak. Jarak tempuh terdekat ke Kabupaten Kubu Raya atau Mempawah hanya memakan wakru sekitar 1-2 jam perjalanan saja.
Walaupun secara ilmu komunikasi modern dianggap membuang-buang waktu, tenaga dan biaya pada komunikasi tatap muka, namun satu hal yang dilupakan yakni hubungan kekeluargaan, persaudaran dan merasa dihargai menjadi fundamen dasarnya. Itu dibuktikan dengan melonjaknya torehan suara Karolin pada dua kali pemilu legislatif 2009-2014 dan 2014-2019.
Pileg 2014 lalu, Kabupaten Landak dibuatnya jadi lautan merah. Jalan sunyi yang dipilihnya berbuah manis, Karolin mendapat dukungan 128.674 suara dari total yang diperoleh PDI Perjuangan saat itu 147.179 dengan jumlah suara sah 217.778. Atau, 59,1 persen masyarakat Landak memberi dukungan kepada Karolin. Sungguh pencapaian yang menakjubkan, buah dari kerja keras dalam menjaga, merawat dan memperbanyak konstituennya selama lima tahun. Jauh berbeda dengan para politikus lain yang datang saat butuh, lalu hilang saat tujuannya tercapai.
Bukankah sejatinya politikus memasang laku seperti Karolin, milih jalan yang sunyi untuk bekerja dan bertemu langung dengan konstituennya, bukan malah jadi selebritis dadakan di media-media massa.
Satu hal lagi dengan dukungan yang begitu besar dari masyarakat Kalbar kepada Karolin, tidaklah terlalu sulit baginya untuk membaktikan dirinya untuk Kalbar tercinta. (*)

Karolin Margret Natasa, Karolin Margret Natasa, Karolin Natasha Margaret, Karolin Natasha, Karolin Natasya, Karolin Natasa Anggota DPR, Karolin Natasa, Karolin Natasha Margaret, Karolin Natasha Margareth.

Ingin Mengenal LEBIH DEKAT? Klik http://karolin.id

dr Karolin Margret Natasa Layak dan Siap Memimpin Kabupaten Landak

dr Karolin Margret Natasa, Wanita yang Berparas Cantik ini merupakan Putri dari Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis.MH. yang lahir di Mempawah 12 Maret 1979.
Wanita berusia 36 tahun ini memulai karirnya menjadi Politisi dan sukses memperoleh kursi DPR RI periode 2008-2013 melalui Partai PDI Perjuangan. Karir Politik Karolin terus berlanjut hingga masa Jabatannya berakhir.
Dan pada Pemilu Legislatif 9 april 2014 ini Karoline membuat Publik Indonesia kembali Berdecak Kagum karena diusianya yang masih muda, Dia Berhasil Meraih Suara Terbanyak secara Nasional.
Dengan mengalahkan tokoh Hebat seperti Ibas Baskoro & Puan Maharani dengan memperoleh suara terbanyak sebesar 397.481 suara, Karolin sukses meraih suara terbanyak Caleg anggota DPR RI Periode 2014 -2019 melalui PDI Perjuangan
Ia Maju di Daerah Pemilihan Kalimantan Barat yang meliputi Seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Kalimantan Barat. Seperti: Kabupaten Sambas, Bengkayang, Pontianak, Landak, Kubu Raya, Ketapang, Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, Kapuas Hulu, Kota Pontianak & Singakawang. Dari 560 Caleg yang Lolos menuju kursi DPR RI 2014-2019, Karolin Margret Natasa Terpilih Meraih Suara Terbanyak.
Kemenangan Karolin ini tak bisa Lepas dari Strategi Politik dan Dia Lakukan dilapangan. Masyarakat menilai selama menjadi Anggota DPR RI dapat memperjuangkan pembangunan untuk Kalimantan Barat.
Di Pilkada Landak yang akan dilaksanakan tahun 2017 ini, Karolin diminta oleh masyarakat Kabupaten Landak untuk maju memperebutkan Kursi Bupati Landak. Melalui Perahu PDI Perjuangan dengan Perolehan Kursi 11 Kursi Legislatif di DPRD Kabupaten Landak.
Kemampuan Karolin untuk memimpin Kabupaten Landak, bukan Karena Dia Anak Seorang Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis. MH, tetapi karena Karolin juga Mempunyai Kemampuan Memimpin yang Mengalir dalam Darahnya dan sudah Terbukti

Karolin Margret Natasa, Karolin Margret Natasa, Karolin Natasha Margaret, Karolin Natasha, Karolin Natasya, Karolin Natasa Anggota DPR, Karolin Natasa, Karolin Natasha Margaret, Karolin Natasha Margareth.

Ingin Mengenal LEBIH DEKAT? Klik http://karolin.id